IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PAT, BSIP JATIM TETAP SETIA KAWAL PROGRAM PAT MALANG RAYA
Malang, 25 juni 2024 - Program strategis Kementerian Pertanian yang saat ini sedang ramai dibicarakan oleh khalayak adalah Program Pertambahan Areal Tanam (PAT). Program yang dilaksanakan untuk menghadapi darurat pangan nasional ini telah berjalan beberapa bulan terakhir. Melalui koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, BSIP Jatim melakukan pengawalan Program PAT di Kota Batu. Berdasarkan informasi yang didapat dari Kepala Bidang Pertanian Puspa Permanasari, ST., MT. Kota Batu menyatakan menolak untuk menerima bantuan pompa dikarenakan bantuan pompa yang diberikan pada tahun-tahun sebelumnya dirasakan masih belum banyak dirasakan manfaatnya sedangkan untuk sumber air selama ini tidak banyak masalah, justru permasalahan operator mesin dan upah buruh tani yang mahal yang menjadikan kendala tidak tercapainya peningkatan IP selama ini. Selain itu kelompok tani di kota Batu lebih memilih bantuan alat yang lain seperti hand tractor, cultivator atau mesin pemotong rumput yang dianggap lebih berguna. Saat ini sudah ada 2 (dua) unit hand tractor yang sudah diterima dari APBN Kementerian Pertanian untuk program Peningkatan IP namun masih belum dipergunakan dikarenakan baru memasuki masa panen. Secara persuasive tim dari BSIP Jatim memberikan dorongan agar pihak Dinas masih tetap mengawal tercapainya peningkatan IP meskipun tanpa adanya pemberian bantuan pompa.
Sementara itu telah didistribusikan sejumlah 2 (dua) unit pompa di wilayah Kota Malang yakni di Kelompok Tani Jatimulyo dan Wulung Kencono 2 namun hingga saat ini pompa-pompa tersebut masih belum dipergunakan dikarenakan lahan baru memasuki masa tanam. Selain itu di kelompok Tani Wulung Kencono 2 proses pembangunan rumah pompa masih dalam proses sehingga pompa yang diberikan masih ditempatkan di bangunan penyimpanan sementara, sedangkan di kelompok tani Jatimulyo rumah pompa sudah jadi namun pompa belum bisa dipergunakan dikarenakan pipa yang didapatkan masih kurang panjang karena dari pengajuan 15 meter hanya diberikan sepanjang 6 meter saja. Namun para anggota di kedua kelompok tani tersebut sangat antusias dengan adanya program PAT ini dan mereka berharap ke depannya bisa memberikan kontribusi berupa peningkatan IP padi.